Duh, ini pagi, pas nonton I-gosip pagi (Salah satu acara favoritku). Aku mendengar statement yang keluar dari mulut Cinta Laura bahwa tiap malam dia menangis. Kenapa menangis? Itu yang menjadi pertanyaanku. Ternyata Cinta Laura artis yang lagi nge-bomb di tahun ini (apalagi di FIKOM khususnya anak-anak maba 2008, termasuk aku) dengan segala job yang dimilikinya, dia sebenarnya sudah gak kuat mengahadapinya. Dia ngomong didepan kamera (Yaeyalah depan kamera masa depan dinding) bahwa dia sedih banget, stress menghadapi job-jobnya yang suka banget membuat pelajaran sekolahnya terbengkalai tetapi dia tetap berusaha untuk lebih menomor satukan pelajaran. Kata ibunya, dia (apalagi di bulan Agustus ini) jadwalnya padat banget sejak mulai terkenalnya dia saat selesai memerankan karakter di ‘Bukan Cinderella’ hingga sekarang. Apalagi bulan Agustus ini yang kata ibunya bahwa manajemen Cinta Laura salah perhitungan terhadap job-job cinta. Bayangkan saja, dalam sehari cinta mungkin hanya dapat break beberapa jam saja, belum lagi dia ditambah dengan urusan sekolah, pantas saja Cinta Laura yang umurnya baru 15 tahun sudah mengahadapi stress layaknya orang dewasa. Mengingat hal ini aku pun teringat bahwa dulu ada undang-undang yang belum diproses yang berisi bahwa anak dibawah umur tidak boleh bekerja yang walaupun menurutku ini bakal membuat mundur perfilman Indonesia. Balik ke topik, Cinta pun menambahkan, bahwa dia akhirnya dengan menghadapi ini udah terbiasa gak tidur dalam sehari hanya untuk profesionalitas. Dia juga menambahkan bahwa dia akan segar kembali setelah mendengar lagu rock yang menurutku lagu yang susah sekali didengarkan kata-katanya gara-gara overlimit menggunakan pita suara (Urgh, jadi teringat temanku Ichen, mojang Bandung pecinta rock hardcore).

Hmmm, mungkin ini baru sebagian artis remaja yang mengalami ini. Jadi teringat oleh kata-kata Rivaldo dari acara di TvOne (lupa nama acaranya) bahwasanya dia dulu memakai narkoba sebelum tertangkap polisi untuk membuat diri kuat gak tidur 3 hari 2 malam dan lebih bisa menjalani Job yang begitu banyaknya (katanya sih dulu masih popular jadi banyak job, kayak Cinta Laura kali) secara profesionalitas. Kalau, sudah ngomongin narkoba atau obat-obat terlarang lainnya jadi teringat dengan Sheila Marcia deh, gadis yang terbilang masih remaja yang baru-baru ni popular dan sekarang ini tambah popular saat ini gara-gara kisah tertangkap dirinya. Sheila mungkin salah satu dari sekian artis remaja yang tertangkap akibat penggunaan narkoba. Entah apa modus di balik penggunaan narkoba oleh Sheila Marcia, tetapi mungkin saja dia berusaha lebih bisa kuat untuk menghadapi job yang begitu derasnya menghantamnya dan untuk mengatasi itu semua dia menyerahkan pada kinerja narkoba. Balik lagi mengutip dari kata-kata artis khususnya Melly Zamri yang masih dari acara di TvOne (masih lupa nama acaranya) bahwa sebenarnya di dunia selebritis ini sangat gampang mendapatkan barang-barang (narkoba dan sebagainya loh, masa barang pecah belah) itu semua, tinggal kitanya bagaimana menghadapinya. Yah walaupun kata Melly Zamri itu semua gak ngaruh hanya di dunia selebritis tetapi di semua kalangan dan dia menegaskan bahwa kalau di dunia selebritis itu semua jadi lebih gampang didapatnya. Hmmm, Semoga ajah artis-artis remaja sekarang atau yang sudah mulai uzur sudah bisa sadar dan mengambil hikmahnya dari artis-artis terdahulu.

Profesionalitas dalam bekerja memang harus di prioritaskan, tetapi jangan sampai lupa terhadap kewajiban utamanya yaitu merawat diri sendiri. Bekerja bukan hal utama dalam hidup tetapi kelangsungan hiduplah yang menjadi prioritas. Uang juga bukan hal utama dalam hidup tetapi pengaturan hiduplah yang utama dalam segalanya. Menjadi artis tidak seenak dari apa yang kita bayangkan, mungkin enak bisa dapat uang banyak, bisa dapat jalan-jalan keluar negeri, dan dikenal oleh banyak orang, tetapi semua itu percuma kalau semua yang didapat gak bisa dinikmati
bareng orang-orang terdekat, sahabat dan lainnya. Mungkin artis bisa dibilang banyak fans, tetapi belum tentu kan banyak teman. Menurut aku teman tuh seharusnya bisa mengenal satu sama lain dan setidaknya bisa mengetahui namanya. Fans? Kayaknya Cuma fans-nya ajah yang tahu namanya si artis yang tragisnya dianggap teman oleh si fans tersebut. So, jadi artis juga harus down to earth, jangan sombng, jangan gila kerja ajah, dan bisa jaga diri dan imagenyah(ntar kayak Saskia Adya Mecca, gak cucok bo).


Kemaren malem tuh ada kejadian lucu yang selalu terngiang ampe detik ini bikin gue gak bisa nahan senyum. Hmmm, jadi gini, kemaren Para* (demi keamanan jiwa penulis, nama tidak ditulis lengkap) si ratu dangdut yang selalu mengganggu hidupku tiap jam 8 malem ajah (tapi bukan dipinggir kuburan loh) kembali menghantui dan menggrogoti kamar ku lagi semalem (kayak tikus ajah). Eits, Para* bukan nama tikus liar yang dengan hinanya aku namai, tapi Para* adalah temen satu kos yang lebih tetpatnya lagi seniorku di FIKOM Unpad. Ok, back to topic. Berikut alur kejadian kedatangan Para* hingga akhir.
  1. Para* teriak-teriak dan joged2 pake lagu india dan aku masih terus membaca majalah GF Indonesia-nya.

  2. Para* mulai menunjukan gejala-gejala ayan dan mulai mengguncang barang-barang sekitar, aku masih baca majalahnya.

  3. Para* mencari sak-sak dan mulai menghajarnya ala chris john, yapz sialnya akulah sak-saknya

  4. Adegan terakhir sangat mengerikan dan inti dari segala alur kejadian malam itu, yaitu Para* bermain salon-salonan. Whatz!! Anjirr…

Selagi dia sibuk dengan main salon-salonan sendiri dengan dia sendiri sebagai objek pelanggannya sekaligus penyalonnya. Dia mulai mencari alat untuk me-rol rambutnya, hmmm tentu ajah dikamarku gak ada, aku kan masih terbilang cowok. Akhirnya aku menyiapkan sisirnya dan memberikannya ke Para*. “Ra* pake sisir ini ajah!” aku menawarkan sisir yang lebih keren atau tepatnya sisir keramat dari yang dia pake sebelumnya. “Haah, iya sini sisirnyah” dia mengambil dengan brutal sambil meneteskan liur dikit-dikit. (hah, lebay). Gak berapa lama, si Para* merol rambutnya pake sisir itu yang akhirnya aku mengetahui kalau itu sisir keramat. “Dimas, coba liat ni rambut aku. Keren kan gaya rol-an nya. Sini kamu ku rol, tapi sayang kamu botak sih. Hahahahahah.” Para* tertawa senang. “Sial lo ra*.” Kataku. Tetapi tiba-tiba… “Dim, anj8*#&* lo sumpahin apa nie sisir.” Aku yah masih kaget gara-gara di teriakin gitu. “Apa sih ra*, mang napa?”. “Sisir lo gak bisa lepas dari rambut cantik gue yang notabene habis menang gadis sunsilk 1945.”. “Sapi lo.” Kataku. Akhirnya dia berusaha melepas ikatannya, entah kenapa ikatan antara rambut dan sisir merah itu makin erat. Para* kaget dan langsung teriak ketakutan keluar dari kamar kos-ku. Layaknya seperti orang abis diperkosa dipinggir sawah, rambut acak-acakan. Dia lari menangis dan terus menjerit-jerit kembali ke rumah kontrakannya yang berisi para gadis-gadis, teman-teman Para*. “Nd*!! Nd*!! (Nd* salah satu teman kontrakan paras yang bersifat paling dewasa) help me?? Hikshikshiks.”Para* masih kebingungan. Wew, maap non mo nanya abis diperkosa dimana gitu, heboh amat. Sebelnya lagi anak-anak kos lain pada melongok keluar seolah-olah habis ada pemerkosaan. Uh, sabar-sabar napa kejadiannya di kamar kosku. Akhirnya Lind* menyarankan Para* untuk memotong sebagian rambutnya. Sontak ajah sih Para* teriak tambah nyaring. Yah sabarlah ra. Abisnya udah gak bisa lagi ngenolong, kan kita dah usaha. Entar lu ke salon ajah negbagusin rambut-loh. Begitulah akhir cerita ini, akhirnya rambut Para* dipotong sebagian, jadi agak aneh sih ada poni berantakan gak penting di depan. Makanya ra* lain kali kalo mau aneh-aneh jangan malam Jumat deh. Apalagi tuh sisir ada penunggunya. Hahahahaha….

O iyah hari ini perasaan panas amat yah tadi pagi gue ke Bandung Cuma mau daftar Paduan Suara Kampus terus balik lagi ke Jatinangor, gila capek plus panas plus lemes. Terus tadinya mau langsung ngeblog, eh males banget dah capek. Gini deh kalo internet dikosan lagi gak bisa, bawaanya bete ajah. Ahahahahahaha happy Friday!!!!!

Newer Posts Home